Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Mendalam Pada Pendidikan Pancasila; Dari Hapalan Menuju Makna (Konsep, Aplikasi, dan Asesmen)

21 September 2025   22:48 Diperbarui: 21 September 2025   22:48 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBELAJARAN MENDALAM PADA PENDIDIKAN PANCASILA; DARI HAPALAN MENUJU MAKNA

(Konsep, Aplikasi, dan Asesmen)
Oleh: Idris Apandi, Penulis Buku Kajian Pancasila Kontemporer

Pendahuluan

Pendidikan Pancasila sejak lama dianggap sebagai mata pelajaran penting dalam membentuk karakter bangsa. Namun, sering kali ia dipersepsikan hanya sebatas kumpulan teori, definisi, dan nilai-nilai luhur yang harus dihafalkan siswa. Akibatnya, banyak peserta didik yang sekadar bisa mengulang sila-sila Pancasila dengan lancar, tetapi gagal menginternalisasikannya dalam kehidupan nyata.

Di sinilah konsep pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi relevan. Pembelajaran Pancasila seharusnya tidak berhenti pada hapalan teks, tetapi harus membawa siswa pada proses menemukan, menghidupi, dan merefleksikan makna. Dengan cara ini, Pancasila bukan hanya "ajaran moral di atas kertas", tetapi benar-benar menjadi pedoman sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini akan membahas bagaimana pembelajaran mendalam bisa diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Kita akan mengupas konsepnya, strategi aplikasinya di kelas, hingga bagaimana asesmen atau penilaiannya dilakukan agar benar-benar mencerminkan tujuan pendidikan Pancasila.

Dari Hapalan Menuju Makna

Hapalan memang tidak sepenuhnya salah. Ia bisa menjadi pintu masuk untuk mengenal. Namun, berhenti pada hapalan berarti kita kehilangan esensi. Bayangkan seorang siswa yang bisa mengucapkan "Kemanusiaan yang adil dan beradab" dengan fasih, tetapi tetap membully temannya di sekolah. Atau siswa yang bisa menjelaskan definisi "gotong royong" tetapi menolak ketika diminta membantu piket kelas.

Di sinilah problem utama pendidikan Pancasila kita: antara pengetahuan deklaratif dan tindakan nyata masih terdapat jurang yang lebar.

Pembelajaran mendalam hadir untuk menutup jurang itu. Ia menggeser fokus dari "apa yang harus dihafalkan?" menuju "apa makna nilai ini bagi hidupku?". Dari sekadar mengetahui menuju mengalami dan merefleksikan.

Konsep Pembelajaran Mendalam dalam Pendidikan Pancasila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun