Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Seusai Praktikum Kimia

1 Agustus 2019   15:49 Diperbarui: 2 Agustus 2019   04:58 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fermentasi Etanol (Foto Dokumen Pribadi/Hendro Santoso) 

Selama asistensi praktikum itu terus terang aku tidak bisa konsentrasi. Kejadian pagi tadi masih mengganggu perasaanku. Hingga usai asistensi praktikum pun ternyata aku masih termangu di ruangan itu memikirkan mengapa tumbuh pikiran yang tidak-tidak terhadap Aini.

Seusai praktikum kimia ini aku termenung, termenung dan termenung. Maka setelah kusadari apa yang terjadi akhirnya aku tertawa sendiri di ruangan itu. Untung tidak ada siapa-siapa karena Alan seperti biasa sudah pamit duluan. 

Sore itu seusai praktikum kimia itu aku kembali menginjakkan kakiku ke tanah. Rupanya tadi itu cuma mimpi disiang bolong. Bagai pungguk merindukan bulan. Disiang bolong mana ada bulan.

Hari itu seperti biasa acara praktikum selesai tepat jam empat sore dan semua peserta praktikum sudah mulai berkemas keluar ruangan. Kini di ruangan itu tinggal aku sendirian. Alan tadi sudah pamit lebih dulu seperti biasa akan menjemput adik perempuannya di tempat les. 

Maka akupun segera menuju laboratorium instrument dimana Aini sedang mengerjakan kegiatan penelitiannya untuk mendapatkan kelengkapan data pendukung. 

Ketika aku datang, Aini Nampak sedang sibuk dengan alat alat laboratorium. Sempat dia tersenyum padaku. Aku melihat senyum itu sangat sejuk. 

Wajah oval Aini dengan balutan jilbab, mata yang bagus, hidung yang mancung dengan bibir yang selalu dihiasi senyum. Suara yang lembut saat berbicara. Gadis yang memiliki pesona sempurna. Maha Besar Allah, Sang Pencipta Keindahan.  

Esoknya susai praktikum kimia itu aku menemui Aini di laboratorium instrument. Melihat aku datang, Aini mengalihkan pandangannya ke arahku. Sorot matanya saat dia memandang denga hiasan senyumnya sungguh sangat menyejukkan. Apakah ini saatnya aku mengemukakan perasaanku kepadanya?.

"Hensa sudah selesai asistensinya?" tanya gadis itu.

"Ya Aini. Kau sendiri?" tanyaku. Aini hanya tersenyum lalu dia menyilahkan aku duduk di dekatnya.

"Hensa, hari ini aku ingin berbagi bahagia denganmu. Kau adalah orang pertama yang akan mendengar berita bahagia ini!" Aini berkata setengah berbisik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun