Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Gadis Musim Hujan

28 Januari 2023   22:53 Diperbarui: 28 Januari 2023   23:17 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suatu kebetulan Marlan.
Menghidu udara
adalah terang panjang jalan"

Dentang mengambang.
Sebelah kebun di selatan,
pukul 4 dibawah lengkung jingga ---
Matahari dan mata gadis musim hujan,
Rumput melambai.

Juga rampai,
Menari sepanjang pandang terentang.
Marlan mendengar.

Aina, Rambutnya tergerai.

"Sepertinya aku terdampar di tempat merepotkan"
Marlan dan sepenggal kalimat dipikiran.
Langit gadis musim hujan,
seperti gadis pada umumnya --- bunga dengan tangkai duri di sisinya.

Marlan,
ia mengintip jari --- gemulai merangkai malai.

"Suatu kebetulan juga Aina.
Menghidu udara adalah
petang panjang jalan jika ada racun didalamnya"

Aina, tak menghiraukan.

Ia tak mengerti.
Kebebasan seperti menghidu udara pun bisa membunuh juga.


Slawi, Sabtu 28 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun