Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Kecil Tapi Menggetarkan Langit: Menemukan Tuhan dalam Hal-Hal Sederhana

7 Mei 2025   11:44 Diperbarui: 7 Mei 2025   11:44 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan remehkan niat baik yang belum sempat dilakukan.

  • Jangan remehkan air mata yang jatuh dalam doa sunyi.

  • Tuhan tidak menuntut kita menjadi besar.
    Tuhan hanya menunggu kehadiran kita yang jujur.

    Karena terkadang, yang kecil bukan tak terlihat---hanya tersembunyi dalam keagungan cinta.

    Penutup

    Mengubah Hidup Menjadi Dzikir Sunyi

    Setelah semua pembahasan ini, mungkin kita mulai melihat bahwa kedekatan dengan Tuhan bukan ditentukan oleh seberapa besar langkah kita, tapi oleh arah langkah itu dan dari kedalaman mana ia dilangkahkan. Bukan soal keramaian amal, tapi kehadiran hati.

    Dalam dunia yang mengajarkan untuk tampil, menjadi yang terbaik, dan selalu produktif, kita lupa bahwa Tuhan tak pernah meminta semua itu. Ia hanya meminta satu hal: kesadaran kita.

    Kesadaran saat menyapu halaman.
    Kesadaran saat menatap wajah anak.
    Kesadaran saat menahan amarah.
    Kesadaran saat berkata "cukup."
    Kesadaran saat berdoa tanpa kata, hanya dengan dada.

    Hidup ini bisa menjadi dzikir sunyi, jika dijalani dengan kehadiran batin.
    Bahkan diam pun bisa menjadi puisi yang terdengar di langit.

    Dalam tasawuf, dikenal konsep "kullu syai'in dzikir"---segala sesuatu adalah dzikir. Tidak ada yang profan. Tidak ada yang sia-sia.
    Yang menentukan bukan bentuknya, tapi kesadaran yang menyertai.

    Maka, kita tak perlu menunggu momen besar untuk merasa dekat dengan Tuhan.
    Tidak perlu menjadi sosok luar biasa, tidak perlu menaklukkan dunia.

    Cukup menjadi dirimu yang hadir, tulus, dan sadar.
    Karena bisa jadi, langkah-langkah kecil yang kamu anggap remeh... adalah jejak kaki yang membawamu pulang.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun