Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Kecil Tapi Menggetarkan Langit: Menemukan Tuhan dalam Hal-Hal Sederhana

7 Mei 2025   11:44 Diperbarui: 7 Mei 2025   11:44 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tasawuf memetakan lapisan kesadaran manusia: dari tubuh dan pikiran, menuju jiwa yang penuh emosi, lalu ruh sejati, hingga pada akhirnya hanya tersisa satu: Tuhan itu sendiri. Dan di setiap transisi lapisan itu, ada jihad yang harus dilalui:

  • Menahan diri dari respons impulsif,

  • Memaafkan tanpa harus diminta,

  • Mengakui kesalahan dengan tulus,

  • Menyadari bahwa kebenaran tidak selalu harus datang dari kita.

Semua itu---walaupun terlihat kecil---adalah jihad dalam bentuk yang paling jernih. Karena justru di sanalah kita diuji: bukan untuk menjadi luar biasa di mata manusia, tapi tulus di hadapan Tuhan.

Menyelami Lapisan Diri

Jalan Pulang kepada Tuhan

Sering kali kita mencari Tuhan di luar diri---di tempat-tempat suci, dalam suara orang-orang alim, atau pada peristiwa-peristiwa besar yang mengguncang hidup. Namun para sufi sejak dulu selalu berbisik: "Jangan cari Tuhan terlalu jauh, Ia ada lebih dekat dari urat lehermu."

Untuk benar-benar memahami bisikan ini, kita perlu menyelami struktur keberadaan kita sendiri. Seperti membuka lapisan demi lapisan, kita akan menyadari bahwa diri kita bukan satu entitas tunggal, melainkan rangkaian kesadaran yang bertingkat. Dan setiap lapisan itu membawa kita semakin dekat kepada-Nya.

1. Tubuh dan Pikiran (Lapisan Luar)

Inilah yang paling tampak---jasmani kita dan otak yang berpikir. Dunia modern menaruh begitu banyak nilai di sini: bentuk tubuh, kecerdasan, produktivitas. Namun semua ini seperti kulit luar buah: penting, tapi bukan inti.

Tubuh adalah kendaraan. Otak adalah sistem navigasi. Tapi keduanya bukan penumpang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun