Mohon tunggu...
Fanni Carmila
Fanni Carmila Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumahtanga. Mantan wartawan. Wiraswasta. Hobi mengarang

Asyik kalau bisa berkomunikasi dengan orang yang punya hobi sama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lorong kehidupan

27 September 2021   07:30 Diperbarui: 27 September 2021   07:35 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Setelah  menjalin hubungan cinta rahasia dengan Liang Hao hampir satu tahun, tibalah saatnya kami harus berpisah.  Ia akan mengikuti wajib militer.
Malam menjelang keberangkatannya ke Tian Sin ia memintaku memberinya kenang-kenangan sebagai tanda perpisahan. Tanpa pikir panjang aku menuruti ajakannya untuk bercinta.        

Malam itu secara diam-diam aku minggat dari kamar. Menemuinya di taman milik keluarga di belakang rumah. Kami mempersatukan diri di gazebo hingga menjelang pagi. 

Saat ia harus berkumpul bersama teman-teman seangkatannya di stasiun kereta api. Menempuh perjalanan dua hari dua malam menuju markas militer propinsi.

Hingga masa wajib militer selama dua tahun selesai Liang Hao tak pernah mengirim kabar, apalagi menemuiku. Maka dengan pikiran jernih kuputuskan memupus perasaanku terhadapnya. Kuanggap ia tidak benar-benar mencintaiku.

Aku tidak pernah menyesali apa yang sudah kulakukan dengannya. Kuanggap itu bagian dari jalinan nasib yang harus kujalani. Sebagai gadis yang telah kehilangan kehormatan peluangku untuk melestarikan hidup tidaklah mudah. 

Bila keadaanku diketahui orangtua, terutama ayahku ia bisa saja mengusir atau bahkan membunuhku untuk menutup aib. 

Nasib yang sama juga bisa menimpa bila suatu ketika aku menikah, dan suamiku tahu keadaanku. Tidak seperti gadis-gadis lain dari kalangan bangsawan, aku tidak punya banyak pilihan.

Dalam kondisi terpuruk akupun menyetujui pinangan seorang bujangan tua yang diajukan mak comblang ke keluargaku. Ia berasal dari kaum saudagar kaya yang memiliki perkebunan bohon murbei serta pemeliharaan ulat sutra. 

Juga pabrik pemintalan benang sutra. Bermarga Tsang. Putra sulung yang mempunyai tiga adik laki-laki. Semua adiknya sudah menikah.

Calon suamiku pernah bertunangan dengan seorang gadis dari Shanghai. Sayang sehari menjelang pernikahan sang calon mempelai lari bersama kekasihnya.
Kejadian memalukan itu lama membekas dalam dirinya. Membuat ia enggan menikah.

Aku tidak tahu apa sebabnya tatkala dipertemukan denganku ia memutuskan menikahiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun