Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dipeluk Kelam

16 Januari 2023   08:40 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:54 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nada nada pun beranjak pergi
meninggalkan lengkingan pilu rasa sakit, suara suara parau
pada nyeri yang tidak bekesudahan, serta luka perih dibalut bara nan lara
ternyata tidak pernah bisa sembuh pada seiring waktu, lalu akhirnya berbekas - keropeng
.

.
Nada nada pun hilang dari ingatan
menyisakan suara suara tangis yang putus asa, apakah itu suaraku?
pada kesendirian di ruang ruang memori yang perlahan terhapus, bagai diserang virus!
.

.
ternyata melupakan dan dilupakan yang adalah dua hal berbeda, lalu tahukah jika rasanya sesakit itu
akhirnya dalam kelam malam yang memeluk dingin datang merayap, lagi lagi sunyi menenangkan sanubari

.

kelam malam, tenggelam pada jurang tanpa cahaya

.

lalu kupergi tanpa ada yang tahu, seakan diam diam

.

padahal kata tolong itu sudah kuteriakan keras keras

Tangerang, 16 Januari 2023

Baca juga : Puisi Memeluk Sesal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun