Tanpa sadar, dalam waktu-waktu yang terlewati ada yang merenggang tak tertahan. Tetapi, benarkah semuanya tanpa alasan? Mungkin tanpa sadar ada pola
Hari ini badan sakit. Tak kuasa ambil kertas secarik. Menatap mendung di langit. Berharap turun hujan rintik
Hujan tak juga reda, seorang anak kecil kelihatan kesulitan mengikuti langkah kaki besar-besar ibunya yang hendak berteduh dan sudah kuduga dia akhirn
Hari ini saja, iya hari ini Biar rindu bercerita Bercerita kepadaku Tentang suaramu
Hujan cukup deras mengguyur kota kecilku sore tadi. Aku mengendarai motor dengan hati-hati, takut terperosok ke dalam genangan air jalan yang berluban
cerita ini bukan karangan saya, merupakan hasil kuker melihat status WA.
Menyiapkan jiwa raga, mudah-mudahan tidak ada kendala yang berarti
Semua alfabet huruf, angka, warna, nada, benda, hewan dan tumbuhan berdialog, lalu pada akhirnya semua kembali monolog dengan dirinya bersama sendiri.
Fajar ku kembali menghilang. Entah apa yang dikerjakannyaPagi buta ku tunggu tak tiba.
Pada akhirnya yang harus merubah keadaan adalah kita
Pergi tanpa lari, rasa yang hilang tanpa pernah kembali, berbayar bayang tak terlihat, memberi tanpa menerima
Di jendela yang tak pernah di tutup kelambu
ketika malam menjangkau separuh jalan. Rembulan meredup perlahan. Bayan kuning tetap memijar.
Jalanan adalah gambaran kehidupan manusia.
episode 19 podcast saya kali ini membahas soal kesenderian, ternyata kesendirian itu tak selalu buruk
puisi tentang sendiri, puisi inspiratif, puisi motivasi, puisi singkat, contoh puisi
puisi ini, arti puisi, makna puisi, puisi 2021, pertanyaan tentang cinta, puisi Kesendirian
Puisi lenyai, membelai bebatuan tanpa koma. Bunga dan tanda cinta, luka-luka.
Seperti peristiwa kemarin Terlupakan, hanya jadi kenangan Ia gantungkan esok Ia lupakan kenangan