Ada satu tempat yang selalu bisa membuatku merasa tenang meski dunia sedang tak bersahabat pantai. Di antara debur ombak dan hembusan angin laut, aku menemukan versi diriku yang paling jujur. Tak terhitung sudah berapa kali aku datang ke pantai. Mungkin karena jaraknya yang tak terlalu jauh dari tempat tinggal ku. Tapi lebih dari itu, aku merasa seperti ada ikatan batin antara aku dan laut.
Banyak orang mengira aku hanya suka berfoto di pantai. Padahal sebenarnya, setiap langkah kaki yang kudapatkan di pasir putih itu menyimpan makna yang lebih dalam dari sekadar pose dan kamera. Pantai bagiku adalah tempat pulang yang tak pernah menuntut. Ia tak menanyakan kenapa aku datang, tak menilai aku sedang sedih atau bahagia. Ia hanya menerima, dan itu cukup.
Pelarian yang Damai
Saat beban sekolah menumpuk, atau hati sedang resah oleh persoalan hidup, aku memilih pergi ke pantai. Duduk di pasir yang hangat, melihat ombak yang tak pernah lelah, dan menatap cakrawala yang luas semuanya menjadi terapi alami bagiku. Kadang, aku membawa buku catatan. Menulis apa saja yang ada di kepala. Kadang juga hanya duduk diam, mendengarkan ombak sambil menatap langit biru yang luas. Di sinilah aku merasa bebas.
Tak jarang aku menyendiri di sana. Bukan karena kesepian, tapi karena ingin berdialog dengan diri sendiri. Di pantai, aku bisa menangis tanpa malu, bisa tertawa tanpa alasan, bisa marah tanpa harus menahan. Pantai mengerti bahasa tubuhku, meski aku tak mengucap sepatah kata pun.
Belajar dari Ombak
Salah satu hal yang membuatku kagum adalah ombak. Ia datang dan pergi, tapi tak pernah berhenti. Ia mengajarkanku bahwa hidup akan selalu bergerak. Sekuat apapun kita mencoba bertahan, kadang kita perlu melepas. Sama seperti ombak yang akhirnya kembali ke laut setelah mencium bibir pantai. Pantai mengajarkanku keikhlasan.
Ada kalanya aku merasa lelah dengan harapan dan impian. Tapi saat melihat laut yang luas, aku kembali percaya bahwa hidup ini punya ruang besar untuk setiap mimpi, asal kita berani berlayar. Ombak memang bisa menjatuhkan, tapi ia juga bisa membawa kita ke arah yang baru jika kita cukup berani menungganginya.
Cerita dan Kenangan
Banyak cerita yang terekam di pantai. Mulai dari pertemanan yang tumbuh saat piknik bersama, sampai rahasia kecil yang dibisikkan dalam hati sambil menatap laut. Aku masih ingat waktu pertama kali belajar menenangkan pikiran di tepi pantai, duduk sendiri sambil menutup mata. Suaranya seperti nyanyian alam yang memelukku dengan lembut.