Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Guru Berkata (Bagian 1)

20 November 2022   19:42 Diperbarui: 21 November 2022   09:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa dikau begitu  kaku

Menayakan terasa segan

Berdiskusi  tak mau bereaksi

Menyimpan sendiri persoalan pada saku kepalamu?

Saban hari kelakuanmu semakin aneh

Selalu lolos bila bolos

Tugas mandiri kau pungkiri

Mendengar pelajaran dengan terpaksa

Ini rumah kita

Rumah kita belajar

Relasi kita adalah persaudaraan

Tak ada batas yang memisahkan hubungan kita

Katakan kesulitanmu

Ungkapkan rasamu

Asah asamu

Biar terampil dirimu

Bila kau diam

Aku tak mampu meraba isi saku kepalamu

Bila kau bolos dengan apalagi kupoloskan hatimu

Sebab diam tidak selamanya baik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun