Dari setiap jalan dan halaman rumah di bulan Agustus berdiri dan berkibar umbul-umbul bersama sang saka merah putih.
Kampung-kampung di bulan itu sedang bersolek peringati dirgahayu kemerdekaan bangsa
Seorang veteran tua di tengah-tengah gempita mengungkapkan kegundahannya
Ia bertanya pesan apa yang ada di atas kemeriahan itu?
Apakah untuk mengingat darah dan nyawa para pejuang yang mengucur dan melayang mengiringi pekik merdeka
Ataukah hanya seremonial rutin yang saban tahun mengelu-elukan nama pahlawan, namun jiwa dan semangat perjuangannya mereka tanggalkan
Tak ada seseorang yang mau menjawab atau mungkin malu untuk menjawab atau bahkan mungkin tak ada jawabannya
Kemerdekaan ini adalah hal yang tak ternilai harganya, itu jelas
Semua kepala dengan pikirannya, semua jiwa dengan harapannya, dan semua kaki dan tangan dengan perjuangannya adalah merdeka
Seorang veteran tua lain datang mendekat, terbungkuk-bungkuk, namun tatapan matanya masih menyimpan api