Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kursi Kosong dan Penanda Kosong

27 September 2022   14:05 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:13 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : detik.com, 08/06/2022

Sedangkan penanda kosong mengikisnya dari dalam, dari kemunculan pertamanya setelah ditampilkan ke permukaan.

Itulah mengapa kecurangan olahragawan (jika ada), petugas, pedagang, dan lain-lain tidak membawanya dalam tanda ketenangan, kecuali tanda menjadi kosong. 

Tidak samar-samar, ketika kita mencoba untuk memilih yang mana kecurangan dan sportifitas. Kata lain, kecurangan berbeda deangan sportifitas.

Jika tidak keberatan, saya mengajukan dua hal, yaitu "penanda yang memencar" dan "penanda yang menengahi" diantara "penanda kosong", "penanda yang mengambang", dan penanda lain. Semua penanda tersebut tidak saling berlawanan.

Sebagaimana kursi kosong, ia tidak bisa dipengaruhi oleh perubahan keadaan dan pergeseran nilai, baik dalam masa pandemi maupun dalam masa pulih seperti kehidupan biasa kita jalani sebelumnya.

Sebagian orang bukan mustahil akan menyumpah-serapahi keadaan. Anggapan orang-orang terhadap kursi kosong seakan-akan muncul sebagai akibat dari wabah penyakit atau bahaya serupa.

Ia akhirnya menjadi kenampakan wujud yang menyebalkan sekaligus menyenangkan menuju penanda kosong dibalik keterbatasan untuk menduduki kursi di stadium atau arena olahraga lain. 

Bersama hal-hal kekinian yang kita geluti tanpa ditentukan oleh seberapa lama kursi kosong dan penanda kosong bercokol atau bertahan dalam relung-relung pemikiran dan kehidupan yang kadangkala membingungkan.

Ernesto Laclau dalam Contingency, Hegemony, Universality (2000 : 70) mengungkapkan bagaimana penanda kosong bermain dalam ranah hegemoni yang dihubungkan dengan proses kontaminasi secara khusus. 

Disamping itu, keterlibatan proses kontaminasi bergerak saling mengarah pada satu sama lain.

Mungkin dianggap terlalu mewah atau mengawang-ngawang untuk ukuran Indonesia, jika konsep kursi kosong dan penanda kosong diperhadap-hadapkan dengan tataran hegemoni dunia. Kecuali satu model kontaminasi yang dimaksudkan adalah kemunculan peristiwa pandemi, karena keberadaannya lintas benua di bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun