Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kursi Kosong dan Penanda Kosong

27 September 2022   14:05 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:13 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : detik.com, 08/06/2022

Sedikit saja droplet menempel di kursi, tangga, meja, gelas, piring, mobil, dan sebagainya menjadi permukaan yang terkontaminasi dalam hitungan waktu.

Jika hanya sekedar membicarakan penanda, simbol, dan xenopobia masih mendingan, ketimbang kita mengimpikan sebuah dunia, yang bebas dari kursi kosong dalam keseharian dan dalam kurun waktu tertentu.

Berkenaan dengan pemisahan antara tanda fisik dan pengalaman inderawi tidak akan pernah cukup untuk menunjukkan batas-batas eksistensi secara duniawi.

Pengalaman seseorang dalam kehidupan dunia bukanlah unek-unek saja, tetapi juga pengalaman bukan sesuatu yang dikira sangat sederhana. Salah sedikit kita akan terperosok dalam dunia semu.

Jacques Derrida dalam Speech and Phenomena (1973 : 58) menekankan pada pengalaman sederhana dan dalam esensinya yang bebas dari ilusi, semenjak tanda fisik dari kursi (kosong) hanya dihubungkan dengan dirinya dalam sebuah kedekatan mutlak.

Perhatian orang-orang akan kekosongan dunia yang sederhana bisa saja terdampar dalam lika-liku bahasa tentang kursi kosong dibalik pengertian yang tersembunyi.

Penanda kosong pada akhirnya berubah menjadi "penanda yang terdampar" atau "penanda yang terpinggirkan" keluar dari wilayah kesadaran dan permukaan dari pengalaman keseharian.

Tahapan kehadiran permukaan dari pengalaman pribadi berlanjut ke hal lain ketika kita berbicara pada dirinya sendiri tidak lagi mengambang di atas permukaan.

Menyandarkan diri semata-mata hanya pada pengalaman untuk menggunakan kursi, yang suatu saat nanti akan lenyap, muncul, kembali, dan kosong dalam kebendaan mutlak yang jelas dan pasti.

Indera dengan beberapa pasang nongol dalam dirinya, dimana pengalaman dicapai mendahului peristiwa tontonan yang tidak lagi merefleksikan kehadiran dirinya dan dalam kekosongan yang senyap berlipat ganda.

Kursi kosong sebagai tanda fisik tidak bisa dipengaruhi oleh kehadiran benda-benda dan kata-kata yang senyap, dari pengalaman lawas akan terjatuh dalam sesuatu yang kosong di tengah keluapan tontonan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun