Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perpustakaan, Jantung yang Sering Dilupakan

20 September 2025   14:12 Diperbarui: 21 September 2025   09:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Perpustakaan di sekolah. (Foto: KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH)

Hasilnya, siswa tidak hanya membaca, tetapi juga berlatih menulis, mengungkapkan pikiran, dan mengapresiasi karya teman-temannya. Perlahan, budaya membaca bergeser menjadi budaya menulis dan berbagi.

3. Koleksi Permainan Tradisional, Belajar Lewat Bermain

Siapa sangka, permainan tradisional bisa menjadi daya tarik utama perpustakaan? Kami mulai menambahkan koleksi seperti ular tangga, congklak (dakon), bola bekel, catur, monopoli, kembang, hingga alat musik sederhana.

Meski generasi sekarang sering disebut "Gen Z" yang lebih akrab dengan gawai, nyatanya mereka sangat antusias dengan permainan tradisional. Pada jam istirahat atau saat ada tugas kelompok, perpustakaan selalu ramai. Anak-anak berbondong-bondong mencoba permainan ini.

Guru-guru pun tak mau ketinggalan. Beberapa memanfaatkan permainan tersebut sebagai media pembelajaran. Misalnya, ular tangga literasi, setiap kotak berisi pertanyaan seputar bacaan yang baru saja dibaca. Jadilah suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.

4. Layanan Print dan Penelusuran

Zaman sekarang, siswa tak hanya butuh buku, tapi juga fasilitas digital. Karena itu kami membuka layanan penelusuran dan cetak. Kami sediakan beberapa laptop yang bisa digunakan siswa untuk mencari referensi. Mereka bebas mengetik tugas, lalu mencetak sendiri hasilnya.

Daya tarik layanan ini sangat besar. Banyak siswa yang awalnya hanya ingin mencetak tugas akhirnya melirik koleksi buku yang terpajang. Dari sinilah muncul interaksi baru, perpustakaan tidak lagi hanya untuk tempat membaca, tapi juga ruang produktif untuk belajar.

5. Koleksi Buku yang Selalu Diperbarui

Satu hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah memperbarui koleksi buku. Buku yang itu-itu saja akan membuat siswa cepat bosan. Karena itu, setiap tahun kami membuka ruang bagi siswa untuk mengajukan judul buku yang mereka inginkan.

Caranya sederhana, kami sebarkan google form ke semua kelas. Dari situ, siswa bisa menulis permintaan buku sesuai minat mereka. Prinsipnya, kalau buku itu lahir dari keinginan siswa, kemungkinan besar mereka akan membacanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun