Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perpustakaan, Jantung yang Sering Dilupakan

20 September 2025   14:12 Diperbarui: 21 September 2025   09:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Perpustakaan di sekolah. (Foto: KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH)

Tentu saja, untuk mencapai tahap itu dibutuhkan strategi yang kreatif. Hingga kini perjalanan masih terus berproses, dan berikut beberapa langkah yang sedang kami tempuh untuk menghidupkan perpustkaan dan membudayakan minat baca siswa.

1. Kerja Sama dengan Perpustakaan Nasional Bung Karno

Langkah pertama adalah membangun jejaring. Kami bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Bung Karno. Pada awalnya, mereka meminjami kami sekitar 200 buku. Semua buku itu kami pajang di rak, berharap siswa akan tertarik. Namun ternyata peminatnya masih sedikit.

Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa buku yang hanya dipajang tidak otomatis akan dibaca. Maka kami membuat flyer promosi dan menyebarkannya ke grup kelas serta guru-guru tim literasi. 

Promosi sederhana ini ternyata memberi efek positif. Buku-buku dari Bung Karno mulai dilirik siswa, apalagi ketika dikaitkan dengan kegiatan literasi kelas.

Kegiatan Literasi Dua Jam KBM Membaca dan Menulis. Sumber: Dokumen Pribadi
Kegiatan Literasi Dua Jam KBM Membaca dan Menulis. Sumber: Dokumen Pribadi

Kini, kerja sama itu semakin berkembang. Kami sudah mendapat pinjaman 500 eksemplar buku dengan beragam genre, mulai dari fiksi, sejarah, hingga pengetahuan umum. 

Koleksi yang lebih banyak ini memberi pilihan lebih luas bagi siswa, sehingga mereka bisa menemukan bacaan yang benar-benar sesuai dengan minat masing-masing.

2. Program Dua Jam Membaca dan Menulis

Program kedua adalah kegiatan literasi dua jam pelajaran membaca. Setiap kelas  mulai dari kelas VII, VIII, hingga IX mendapatkan jadwal khusus untuk membaca. Buku-buku sebagian besar dipinjam dari perpustakaan. Setelah membaca, siswa tidak berhenti begitu saja. Mereka diwajibkan menulis ulasan di jurnal literasi.

Dari ulasan itu, kami membuat lomba berjenjang. Ulasan terbaik dipilih, lalu disusun dalam sebuah buku antologi ulasan siswa, dan pilihan karya terbaik mendapat hadiah tentunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun