Mohon tunggu...
EmilyWu
EmilyWu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Cerpenis, Menerima Jasa Penulisan Novel.

Walaupun aku tak bersayap, aku ingin terbang ke langit mengambil matahari, bintang dan bulan. Ide cantik selalu menarik untuk kuketik dan kususun dengan indah menjadi sebuah kisah...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Pendeta dan Keluarganya

21 Oktober 2018   19:52 Diperbarui: 21 Oktober 2018   20:31 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Istock, diedit dengan postermail

"Dari mana bu?" Tanyaku ketika melihatnya pulang.

"Nanti saja ceritanya, bapak makan saja dulu, itu saya bawa makanan. Saya mau bawa Brian ke dokter." Katanya sambil mengangkat tubuh Brian.

Di depan rumah kami sudah menunggu ojek oline yang siap membawa mereka pergi dan aku tak kuasa lagi mencegah mereka.

Sejak aku mengontak rumah di daerah Cibubur ini aku memang sama sekali tidak punya penghasilan. Aku mengontrak rumah di sini, karena SK pelayananku yang menempatkanku untuk melayani di daerah ini.

Saat baru menikah dengan istriku, kami tinggal di rumah orang tua Listi di Medan, 1 tahun kami tinggal di rumah orang tua Listi, lalu kami pergi ke Jakarta dan kami tinggal di rumah seorang teman yang kebetulan sudah menjadi pendeta senior, saya membantu pelayanannya sebagai pengiring musik  dan kadang-kadang juga mendapat kesempatan menyampaikan firman Tuhan.

1 tahun menjadi pendeta magang, SK-kuuntuk melayani keluar.  Aku mendapat kesempatan untuk melayani di daerah Cibubur.

Akupun mendapat bantuan uang untuk mengontak rumah dari beberapa teman pendeta yang kebetulan sudah jadi pendeta senior. Sudah ada sekitar 4 bulan aku mengontrak di rumah ini, tapi perintisanku belum membuahkan hasil, dan Lasti sudah tidak sabar menunggu, karena yang dipikirkannya hanya melulu tentang perut dan masalah uang.

Lasti juga sangat tidak suka dengan kegiatan bulu tangkis yang aku ikuti, padahal dengan mengikuti kegiatan bulu tangkis itu aku jadi punya banyak teman pendeta dan jemaat mereka yang kebetulan punya hoby bulu tangkis juga.

Siapa tahu, para jemaat itu ada yang tinggal di sekitar rumahku dan mau menjadi jemaatku.

Istriku sampai rumah sudah agak malam.

"Kemana saja bu?" Tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun