Ke mana lagi hendak kularung rindu ini?
Ketika lautan hati dipenuhi awan pekat dan diricuhi seribu satu badai hebat
Ke mana lagi 'kan kutuang rasa gundah nan membuncah ini?
Manakala desah angin engkau bungkam
rinai hujan kaulindapkan
hingga keduanya enggan menjadi tilik sandi bagi jiwa rapuh yang begitu mudah dikelabui sunyi
Ke mana lagi kaki ini 'kan berayun meneruskan langkah?
Saat rumah cinta engkau rombak bak penjara  Â
pintu-pintu engkau palang dinding-dinding engkau redam
Dan aku, terkapar di dalamnya
tanpa nama               tanpa pusara
***
Malang, 21 Desember 2022
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!