Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeritan Hati yang Tersamar

7 April 2024   13:30 Diperbarui: 7 April 2024   13:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah malam sunyi yang melingkari,
Jeritan hati bergema dalam diam,
Tersamar di balik senyum yang palsu,
Meminta pada bulan untuk menggema.

Dalam kerinduan yang terpendam,
Lara hati menari-nari dalam gelap,
Terhempas oleh gelombang rasa yang tak terucap,
Menari dalam angan-angan yang rapuh.

Jeritan itu seperti angin yang berbisik,
Mengalir di antara rahasia yang terkunci,
Mencari celah untuk terlepas,
Namun tetap terperangkap dalam penjara kehampaan.

Biarlah puisi ini menjadi pelipur lara,
Untuk jeritan hati yang tersamar dalam senyum,
Semoga ia menemukan jalan ke pembebasan,
Dari belenggu rasa yang mengikatnya dalam hening.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun