Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Hati yang Teriris

10 April 2024   02:06 Diperbarui: 10 April 2024   02:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam gelapnya malam yang sunyi,
Cerita hati teriris sepi menangisi.
Duka meradang di setiap hela nafas,
Mengurai luka yang tak terungkap kasih.

Setiap detik, kenangan terpahat dalam relung,
Membayang hampa di tiap sudut batin.
Sejuta kata terkunci dalam diam,
Menyulam ragu di antara rindu yang kian hampa.

Cerita hati teriris, mengalir derita dalam sunyi,
Menyimpan lara di balik senyum yang tercurah.
Tiap luka menjadi puisi yang terukir,
Menjadi saksi bisu akan kepedihan yang terpendam.

Namun, di ujung gelap, terbersit harapan,
Menggenggam erat keyakinan akan cinta.
Meski hati teriris, namun tetaplah berani,
Menyongsong fajar baru dengan kasih yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun