Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jeritan di Ujung Jemari

19 Maret 2024   07:50 Diperbarui: 19 Maret 2024   07:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Jempol mengapit  telunjuk dan jari tengah
Ujung pena menguap peluh menetes kisah
Jari manis bersila menikmati kalungan permata
Kelingking bisu di ujung shaf dalam kepalan


Otot -otot  merangkak di hamparan buram
Lengan mengayun mesra mengikuti irama bait
Diksi bersinggungan menata pola
Amanat menyelinap dalam tumpukan


Ratusan goresan menyembur indah
Mengalir kemana angin mengalun
Berteriak latang mengerang tentang apa saja


Tentang pengemis meringkik di balik peron kereta
Tentang pemulung menggulung ibukota
Tentang si miskin mengantung batu di lambung
Tentang penguasa menanam pohon besi menjalar di kota- kota
Tentang tangisan bayi merengek susu pada puting yang kerontang


Jempol mengapit  telunjuk dan jari tengah
Sajak- sajak tersangkut di awan panas
Suara lantang mulai parau meracau
Teriakan para jelaga ditelan puting beliung


Jempol dalam gemgaman  kebas
Imajinasi mentok di langit kekuasaan
Curahan  kepedihan  membasahi  buah pena
Idealis  ditabalkan pada untaian akasara

Baca juga: Surga di Ujung Jari


Jempol mengapit telunjuk dan jari tengah
Kelingking bergoyang mengukuti irama bait
Rima berdendang riang mengiringi nada dan rasa
Ratusan goresan telah ku ukir tentang mu kawan
Tetapi dunia tetap congkak dan rakus  


Lhokseumawe,19 Maret2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun