Sudah lama kita tidak melakukannya lagi, mengukir senja menjadi cinderamata paling indah dan memikat
Tersamar di antara rintik hujan Tersangkut pada sayap camar yang terluka
Aku berjanji takkan lagi sibuk menimang-nimang apalagi tenggelam dalam lautan kenangan yang terkadang membuat langkah tersendat-sendat
"Sampai detik ini aku masih meyakini, jikalau Rahwana bukanlah penjahat cinta seperti yang dikisahkan dalam kisah-kisah pewayangan.
Aroma wangi bunga sedap malam. Tiba-tiba saja merebak memenuhi ruangan.
Belakangan saya getol sekali membahas novel "Tak Kenal maka Taaruf" karya Mas Mim Yudiarto
Aku ingin bercerita banyak kisah kepadamu Tapi aku tidak tahu harus memulainya dari mana
Di seberang stasiun kereta, seorang perempuan menghentikan langkah. Di antara hiruk pikuk orang-orang yang lalu lalang, ia terpaku diam
Tuan, terima kasih. Aku janji. Kelak jika aku setua Anda, aku akan berdiri di depan sebuah toko roti yang lebih besar dari toko Anda ini.
Kisah Ningsih berkutat dengan kehidupannya sebagai ibu tunggal.
Sesekali ia mencuri dengar percakapan antara angin dan rembulan yang terjatuh; tentang hati seorang perempuan
Hujan tadi malam memorakporandakan bilik kita. Atap bocor, lantai tergenang, duh sebal nian!
Membasahi tanah-tanah gersang, melumati permukaan sungai-sungai yang kerontang
Ranjang di kamar kita tak lagi kokoh. Decitnya mengalihkan debat panas para kandidat
Di dalam ibadah salatku, acap kali wajahmu yang manis dan menggemaskan melintas tiba-tiba
Kemarin, sederet kata penghiburan yang biasa kaudengar tertidur pulas di atas kursi ruang tamu
Duhai, engkau-kah lelaki itu? Yang menitip rindu pada riuh denting hujan
Kita bersua ketika usia tak lagi muda. Langkah tak lagi gagah Dan, rambut di kepala sebagian telah berubah warna
Titik memanggil menanti pada terakhir sajak puisi adalah gemadalam saksi
Image: https://www.spacecoastpetservices.comMalam kian pekat dipeluk kabut. Aroma wangi dedaunan sesekali menguar menyentuh cuping hidung. Kutahan kan