Dan; mulai hari ini, esok, lusa, dan lusa-lusa yang lain, aku harus belajarTidak lagi melihat anabul-anabul lucu berkejaran di bawah jendelaAtau langk
Pagi ini, seorang perempuan berdiri di hadapan buku-buku. Yang sekian lama terabaikan tidak tersentuh.
Di sunyi keberapa kita memilih saling diam? Tak lagi meruahkan kata-kata. Tak pula sudi bersitatap pandang. Padahal matahari belum enggan menggelar se
Kapan hari saya sempat membaca tulisan Prof Felix Tani berkenaan dengan artikel yang tidak diganjar HL meski memperoleh jumlah keterbacaan ribuan. Bel
Banyak hal yang tak bisa kukatakan. Di hadapanmu. Seperti; "Pagi ini kamu terlihat manis sekali, matamu berbinar cerlang, senyummu - yang membuatku ja
Semalam, sebuah puisi berlari kencangTanpa arahMenerjang mimpiMembangunkan nurani yang pernah bungkam dan tercederaiSemalam, sebuah puisi berlari send
(Bag 2) Yup, sesuai janji, saya akan melanjutkan cerita seru saat mengikuti pelatihan dan pemantapan Konservasi bertajuk BEC 2025 di Taman Wisata
(Bag 1)Di sela-sela kesibukan yang seolah tidak ada habisnya, mencari kegiatan di alam bebas adalah sebuah pilihan yang tepat untuk memulihkan pikiran
Ketika saya menulis kisah ini, beliau tengah duduk mengawasi saya di pojok kamar sembari menikmati dubang.
Workshop Bincang Inspirasi Astra. Foto dokumen pribadiSabtu pertama di bulan Juli 2025.Meski matahari belum menunjukkan diri sepenuhnya dari ufuk timu
Maramis, aku masih di sini, berdiri di atas pematang hari yang kian muramMenyapa pucuk- pucuk pinus yang mulai lupa bagaimana cara bersemi dan merangg
Bulan jatuhDi pelataran yang baru saja dipeluk hujanSunyi mengalun serupa seruling gembalaYang menahbiskan rinduPada hangat senyum ibu, pada alamat pu
Ketika mendung menggelayut kelam di langit depan rumahmu Jangan lupa siapkan payung Kembangkan layarnya lebar-lebar Sekalipun hujan urung datang
Perahu kita sudah jauh berlayar, menjelajah waktu, bertemu banyak halKadang dihadang ombak nakal dan brutalTak jarang bersua karang terjal yang nyaris
Telah kurelakanKenangan-kenangan manis ituMati suri di dalam keranda bertutup kain angkinUsah berharap mereka 'kan mendusinMeski hanya merupa sedesir
Seorang lelaki tiba-tiba datang, tiba-tiba menyodorkan seikat kembang, tiba-tiba duduk bersilang kaki seraya berkata lirih, "Laki-laki, tidak bercerit
Belum kutemukan seseorang yang berlari kencang, mengejarku, di tengah deru derasnya hujan
Siapa yang bisa membawamu kembali ke kamar berdinding anyaman bambu, yang langit-langitnya dipenuhi sarang laba-laba?
Kita telah menghabiskan hari-hari dengan saling berburuk sangka. Mungkin karena ego lebih berkuasa?
Di sudut pasar yang ingar bingar, seekor kucing liar menatap nanar. Ikan-ikan segar berjejer rapi.