Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Luka] Aku, Hujan, dan Kau

11 November 2018   03:04 Diperbarui: 13 November 2018   14:28 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurapatkan kembali jaketku.  Ternyata meminum secangkir kopi pun belum bisa menghangatkan badan. 

"Sinarrr... " sapa Ari. 

"Hai... " kupersilakan lelaki tersebut duduk di hadapanku, " teh atau kopi"

"Teh aja deh" katanya. 

Segera kupesankan teh manis ke pelayan cafe. 

"Tumben mau mau mampir melipir ke Jakarta" godaku, "kan biasanya paling males kalau disuruh ke Jakarta"

"Ada perlu sama kamu Sinar"

Sejak semalam aku tidur tak tenang memikirkan hal apa yang begitu  penting hingga Ari memutuskan untuk menemuiku di Jakarta. 

"Dari semalam Jakarta hujan terus ya. " tampak Ari mengalihkan kegugupannya dengan mencari topik lain untuk dibicarakan. 

"Iya,  tapi sekarang lebih deras hujannya" kuseruput sisa kopiku yang ada di cangkir. 

Ari menatapku.  Tatapan yang belum berubah.  Masih sama seperti lima tahun yang lalu,  saat pertama kali aku bertemu dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun