Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Luka] Aku, Hujan, dan Kau

11 November 2018   03:04 Diperbarui: 13 November 2018   14:28 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai Rinai,  kamu yang kuat ya... "

"Haha... Iya Ari.  Nitip jagain Sinar ya... Dia orangnya suka nyasar"

"Enak saja" aku sewot.  Sementara Ari masih cool dengan senyum manisnya. 

"Kamu juga hati-hati di sana,  jaga kesehatan" kata Ari bijak. 

Diantara kami bertiga memang Ari selalu bersikap dewasa,  padahal kami seumuran. Sifatnya yang kebapakan itulah yang membuatku nyaman di dekatnya.  Apalagi sebagai anak pertama aku tidak punya kakak tempat untuk bermanja. 

"Ih,  kalian seru sekali bermain di kebun strawberry.  Lain kali,  kalau ada kesempatan aku ikut ya... "

"Iya,  tengoklah kami" kataku menimpali.  Wanita yang bernama Rinai membalas dengan senyuman.  

"Eh,  aku off dulu ya,  mau ke kamar ibu" kata Rinai. 

"Bye Rinai... "

===

Ini sudah sebulan sejak aku bertemu dengan Ari di daerah perkebunan strawberry.  Kali ini aku tidak ke Bandung.  Tapi Ari yang akan ke Jakarta.  Aku menunggu kedatangannya di stasiun Gambir.  Sementara di luar stasiun,  hujan deras mengguyur kota Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun