"Mesin"
"Bercanda...Ngga mungkin"
"Beneran Mas. Aku sudah selesai Tugas Akhir...tinggal nunggu wisuda Maret nanti"
"Kuliah di mana?"
Wanita itu tersenyum. Aku tahu, ya aku tahu wanita sepertinya pasti kuliah di tempat favorit itu. Wanita itu cerdas, jelas tidak mungkin kuliah di universitas swasta.
Wanita di depanku ini memang MENARIK. Rasanya benar Pak Deni katakan, aku akan tertarik pada guru penggantiku.
===
Tujuh tahun yang lalu
Jakarta, tempat perantauan yang menyesakkan.
Terminal Kalideres tampak begitu ramai. Bus dan angkutan umum berlalu lalang. Polusi sudah pasti kami hirup. Dan itu adalah hal yang lumrah di sini. Aku menunggunya datang. Menunggu wanita yang sudah lama kucintai. Wanita yang sudah setahun lebih bekerja di Jakarta. Sementara aku baru saja mendapatkan panggilan kerja di sini.
Dua tahun yang lalu, aku pernah wawancara kerja di Jakarta dan akupun diterima kerja di Jakarta. Tapi aku merasa tidak nyaman dan akhirnya aku keluar kerja dan kembali ke Surabaya. Setelah aku kembali ke Surabaya, aku tidak lagi menemukan Ganesha di lembaga bimbingan belajar tempat kami mengajar. Kata Pak Doni, Nesha sudah diterima kerja di Jakarta. Nesha hanya delapan bulan saja mengajar di Lembaga Bimbingan belajar itu. Sempat aku tanyakan ke Pak Doni, bagaimana Nesha tiba-tiba diterima sebagai tentor di lembaga Bimbingan Bekajar tersebut. Pak Doni hanya menjelaskan bahwa dulunya sewaktu SD, SMP dan SMA Nesha menjadi murid di lembaga bimbingan belajar itu. Dan prestasinya adalah dia selalu mendapat peringkat satu ketika ada Try Out yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga bimbingan belajar. Pak Doni juga menjelaskan padaku bahwa Ganesha ini sewaktu SMA merupakan murid akselerasi dari SMA terbaik di kota Surabaya.