Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Itu dan Hatiku

17 September 2018   10:20 Diperbarui: 17 September 2018   10:28 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, aku ga tahu mekanismenya bagaimana" katanya.

"Bentar lagi aku mau pulang ke pulau Jawa. Bisakah kita ketemuan?"

Hening...

"Gimana?" tanyaku

"Aku ngga begitu yakin. Sekarang kalau mau kemana-mana aku diantar oleh suamiku"

"Kayak tuan puteri dong" godaku


Dia tertawa renyah.

"Kalau aku jadi suamimu juga kemana-mana kamu akan aku antar. Soalnya khawatir..."

"Kenapa khawatir...karena aku terlalu liar kalau sendirian ya..." candamu

"Karena kamu wanita yang MENARIK, aku takut ada yang jatuh hati padamu"

"Ah ngegombal banget..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun