Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Itu dan Hatiku

17 September 2018   10:20 Diperbarui: 17 September 2018   10:28 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa saat itu aku yang sedang mengajar di ruang B5 tiba-tiba melihat selintas kearah ruang B4. Aku tak tahu darimana Manajerku bisa yakin bahwa aku akan tertarik pada wanita seperti itu. Ya, aku speechless saat itu. Aku benar-benar tertarik pada wanita itu. Bahkan saat pertama bertemu dengannya. Saat memperhatikannya secara diam-diam dari luar ruangan. Wanita itu....MENARIK. hatiku berdebar tidak karuan, tak pernah aku merasakan seperti ini sebelumnya. Bahkan ketika ada wanita cantik sekalipun di hadapanku. Tapi seorang wanita disana, yang sedang sibuk mengajar murid-murid SMA , telah menaklukkan hatiku saat itu juga. Aku jatuh hati padanya.

Usai mengajar, kutemui wanita itu. Aku mengucapkan terimakasih karena mau jadi guru pengganti saat tiga hari kemarin. Kukatakan padanya bahwa tiga hari kemarin aku ada wawancara kerja di Jakarta. Wanita itu hanya tersenyum anggun melihatku kikuk. Andai saja dia bisa membaca hatiku, ahhhh sebenarnya malah aku tidak bisa berlama-lama menatap matanya. Aku jatuh hati padanya. Aku jatuh cinta padanya.

"Mas Harris?" tanyanya.

"Iya, aku Harris, namamu?"

"Ganesha...panggil saja Nesha" jawabmu

"Kok kamu tahu namaku?" tanyaku polos


"Pak Deni yang ngasih tahu" jawabmu.

"Oh iya ya..." aku kikuk di hadapanmu. Bahkan tanganku masih memegang erat spidol papan tulis untuk meredakan kikukku.

"Makasih ya Mas. Gegara Mas ngga bisa ngajar, aku jadi diberi kesempatan mengajar di sini sama Pak Deni. Alhamdulillah sekarang jadwalku mengajar ditambahi sama Pak Deni. Aku mengajar semua mata pelajaran kecuali Biologi dan Bahasa Inggris. Sebenarnya aku suka mengajar biologi dan aku juga bisa bahasa Inggris. Tapi Pak Deni menyuruhku mengajar Fisika, Kimia dan Matematika saja"

"Hah..." aku terbengong...baru kali ini Pak Deni merekrut tentor yang serba bisa. Biasanya kami hanya diberi pilihan mengajar satu mata pelajaran saja.

"Kamu kuliah jurusan apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun