Tanah merah itu penuh bunga, di situ terbujur jasad Sarji yang sudah tidur untuk selama-lamanya. Ia mesti rela meskipun ada sesuatu yang kosong dan selama beberapa waktu kepala Sarjum selalu tertunduk, terbayang wajah anak laki-lakinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!