Mohon tunggu...
Dofran Winner Luhulima
Dofran Winner Luhulima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mengembara dalam hutan kata, menyelam dalam lautan makna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejuta

1 Maret 2021   00:42 Diperbarui: 1 Maret 2021   00:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panas bagai dipanggang.

Mungkin sedap ditambah bumbu segenggam.

Menyantap dengan rakus, nikmat!

Nikmat dalam oasis ilusi.

Terjebak diri dalam fatamorgana.

Semata-mata hanya untuk bertemu jawab.

Jawaban yang pilu, keluar pun malu-malu.

Sedikit lagi tidak tahu malu!

Untuk apa?

Malu, namun seiring mengintip di balik mendung.

Bulan melirik diiring rintik hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun