Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor

Aku suka menulis apa saja yang singgah di kepala: fiksi, humaniora, sampai lyfe writing. Kadang renyah, kadang reflektif, dan selalu kuselipkan warna. Seperti hidup: tak satu rasa, tetapi selalu ada makna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Antara Pulang dan Hilang

21 Juli 2025   17:08 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika dunia ramai oleh tawa, tetapi hatimu tetap tak tenang. Barangkali kamu sedang berada di antara pulang dan hilang. (Foto: Alexman/Pixabay)

Di antara pulang dan hilang, barangkali hanya hati yang tak sanggup lagi menampung---rindu, sepi, dan harapan yang enggan menyebut nama.

Mentari menyinar terang
Burung-burung lepas terbang
Tawa anak menyatu riang
Namun hatiku tetap tak tenang

Telah kucoba tersenyum lapang
Menepis gelisah yang tiba menghadang
Namun bayangmu perlahan datang menyilang
Menyesap rindu yang kian mengembang

Kutulis namamu di senja lengang
Pada dedaunan yang luruh tenang
Tapi angin hanya membawa pulang
Sepi, sunyi, dan harapan usang

Telah habis kata dalam bayang
Luka pun diam dalam ruang
Kupeluk sunyi yang kini menjulang
Sebab cinta tak selalu datang menang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun