Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan-Jalan ke Toba Sebelum Viral

26 September 2021   20:50 Diperbarui: 26 September 2021   21:41 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://kemenparekraf.go.id/

Pertunjukan ini sebetulnya adalah pertunjukan tari dengan boneka kayu berukuran sebesar manusia. Boneka akan dikelilingi oleh 8-10 orang penari Tor-Tor. 

Sepanjang pertunjukan, boneka akan bergerak-gerak menggunakan system penggerak mekanis, seakan-akan boneka juga turut menari.

Sumber: https://www.indonesia.travel/
Sumber: https://www.indonesia.travel/

Di balik pertunjukan budaya ini, ternyata ada kisah pilu yang melatari. Alkisah, dahulu kala Raja Rahat, salah satu raja di Pulau Samosir, kehilangan putra tunggalnya, Raja Manggale, yang gugur di medan perang dan jasadnya tidak dapat ditemukan. Raja Rahat pun mengalami kesedihan berlarut dan jatuh sakit. 

Demi menghibur sang raja, pada akhirnya para tetua membuat patung yang mirip dengan Manggale, lalu memanggil roh Manggale sehingga patung tersebut dapat bergerak. Raja Rahat pun pulih dari sakitnya setelah hal ini dilakukan.

Semenjak saat itulah masyarakat batak menyebut patung kayu tersebut sebagai Sigale-gale, yang diambil dari nama Manggale. Dahulu, Sigale-gale dipercaya dapat menjadi ‘wadah’ bagi roh orang-orang yang telah meninggal.

Namun tak perlu khawatir, pertunjukan Sigale-gale saat ini tidak lagi dilakukan dengan prosesi memanggil roh. Boneka juga digerakkan oleh mesin. Dengan latar belakang rumah bolon, pertunjukan Sigale-gale masih menarik banyak wisatawan.

Eco-Wisata di Daerah Sekitar Toba

Daerah sekitar Danau Toba merupakan daerah yang masih asri dan hijau. Karenanya, tidak heran terdapat cukup banyak pilihan eco-wisata yang dapat menyegarkan mata dan pikiran. Beberapa contohnya antara lain The Kaldera Toba, Geosite Sipinsur, dan Bukit Holbung.

The Kaldera Toba adalah lokasi eco-wisata DSP Toba yang paling baru. Diresmikan dan dibuka pada tahun 2019, lokasi wisata dengan konsep nomadic escape seluas 385 hektar ini menawarkan paket lengkap penginapan dan lokasi wisata. 

Kaldera adalah salah satu tempat terbaik melakukan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE di Indonesia Aja). Lokasi yang strategis membuat kawasan wisata ini juga cocok untuk turis internasional, terutama dari Malaysia dan Singapura.

Sumber: https://kemenparekraf.go.id/
Sumber: https://kemenparekraf.go.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun