Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - Tata Tambi sekarang tinggal di Bogor, Jawa Barat.

Penulis berminat mengikuti perkembangan mutakhir bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan-Jalan ke Taman Surga (Petani 2 Negeri #4)

18 Maret 2024   07:33 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berapa kali Anda mengagendakan wisata botanika? Seberapa sering Anda jalan-jalan ke destinasi perkebunan? Entah yang sifatnya besar seperti Kebun Raya Bogor entah agrowisata semisal Taman Buah Mekarsari?

Bila Kebun Raya menjadi tujuan Anda, tentu pemandangan pohon besar dengan hamparan luas yang teduh adalah lanskap yang akan sering kita jumpai. Namun, kita harus mengerem keriangan ketika mendapatkan pohon-pohon kuno peninggalan kolonial Belanda itu ber-KTP Merah dan dikelilingi pita Kuning-Hitam. 

KTP Merah artinya di pohon telah rapuh dimakan usia sehingga berhati-hatilah ketika duduk di bawahnya atau melintasinya. Sedangkan Pita Kuning-Hitam adalah penegasan agar kita menjaga jarak dengan potensi bahaya itu.

Bila tujuan travelling Anda adalah hutan-hutan alami, bersiaplah untuk berjuang lebih keras. Medan yang memacu adrenalin, kemungkinan ancaman binatang buas, atau bahaya hewan berbisa, merupakan poin-poin yang perlu dipertimbangkan untuk menjelajah rimba pedalaman. Kiranya Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua masih menyediakan wana wisata yang mendebarkan tersebut.

Itulah wana wisata atau piknik kebun yang bisa menjadi alternatif mengisi liburan baik sendiri maupun bersama keluarga. Yang pasti, persiapan fisik dan finansial harus optimal. Zaman sekarang, urusan senang-senang nyaris tidak ada yang gratis, kecuali Anda sebagai pemiliknya.

Kembali ke pertanyaan di atas, "Berapa kali Anda mengadakan wisata botanika dalam setahun?" Berikut adalah kebun-kebun lain yang bisa Anda kunjungi dalam intensitas yang berbeda.

"Jika kalian melintasi kebun-kebun surga, turunlah," sabda Nabi. Mereka bertanya, "Apakah kebun-kebun surga itu?" Halaqah-halaqah zikir," jawab beliau.  Dalam sebuah riwayat beliau mengatakan, "Majelis-majelis ilmu." Dalam riwayat lain beliau merujuk ke sebuah tempat yaitu "Masjid-masjid."

Alhamdulillah kebun-kebun tersebut dapat Anda kunjungi setiap hari bahkan berkali-kali dalam sehari.

"Siapa saja menjenguk orang sakit, ia senantiasa berada dalam khurfah surga sampai ia pulang," kata Nabi. Ada yang bertanya, "Apa khurfah surga itu?" Beliau bersabda, "Buah-buahannya." Mengomentari hadis ini, Imam Nawawi mengatakan, "Yaitu amalan ini bisa mengantarkan pelakunya ke surga dan memetik bebuahannya."

Nah, kalau kebun-kebun tersebut mungkin bisa dilakukan setiap beberapa pekan atau setiap bulan. Jika ada kerabat, tetangga, atau kolega yang sedang sakit, kita bisa besuk. Bila Anda orang supel dan berempati tinggi, angka tiga hingga lima adalah volume yang wajar. Bahkan bisa lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun