Mohon tunggu...
Aira Raniah
Aira Raniah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hanya seorang remaja yang suka menulis dan ingin tulisannya dapat perhatian :0

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Prosa: Jalan yang Ditempuh (2)

6 April 2024   18:18 Diperbarui: 6 April 2024   21:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/jalan-aspal-di-bawah-langit-berawan-56832/

Ketika semua sempurna. Datanglah hal yang bukan bagian dari semua, melainkan bagian dari semua yang telah lama terbuang. Hal itu kembali lagi sebagai kekacauan.

Kekacauan itu menyalakan api. Membakar segalanya, masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Hanya abu yang tersisa dari jalan yang diperjuangkan anak itu. Semua kerja kerasnya kini tidak ada artinya.

Awal jalannya telah hilang, tempatnya berdiri sekarang kosong, apa yang ada di depannya tidak diketahui. Seolah berada di dalam kabut tebal, kehilangan arah.

Kabut menipis. Ia kembali ke titik nol, awal suatu jalan muncul di hadapannya. Kali ini berbeda, jalannya yang dahulu adalah jalan yang mereka akui sebagai sempurna.

Sedangkan jalan di hadapannya sekarang, apapun yang ia lakukan, jalan tersebut akan tetap cacat. Sebuah jalan yang kacau. Anak itu tidak bisa melihat belokannya, apalagi ujungnya.

Namun itu adalah satu-satunya jalan yang dia tahu ada. Layaknya jalan dahulu, ia hanya tahu satu jalan. Pilihan tidak pernah datang kepada anak itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun