Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan-Jalan ke Toba Sebelum Viral

26 September 2021   20:50 Diperbarui: 26 September 2021   21:41 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://kemenparekraf.go.id/

Sumber: https://www.indonesia.travel/
Sumber: https://www.indonesia.travel/

Menurut sejarah, ulos adalah kain yang dapat mengayomi dan memberikan kehangatan bagi penggunanya. Proses membuat ulos pun seperti perjalanan spiritual. Para penenun kain ulos tidak sekedar bekerja hingga ulos dapat dikenakan. 

Menenun ulos dilakukan sambil mendoakan agar nantinya si pemakai ulos terhindar dari berbagai jenis marabahaya. 

Masyarakat Batak sendiri akrab dengan frasa ‘mengulosi’, yaitu memakaikan ulos dalam upacara penting seperti pernikahan. Orang tua yang mengulosi anaknya menyimbolkan doa restu agar kehidupan pernikahan anaknya selalu dipenuhi kehangatan dan kebahagiaan.

Satu lagi yang menarik dari proses pembuatan ulos adalah tahapannya yang menggunakan bahan-bahan alami. Tak seperti pakaian modern yang menggunakan pewarna buatan, proses mewarnai kain ulos yang asli dilakukan menggunakan bahan-bahan alami, utamanya dari daun-daunan yang telah difermentasi untuk menghasilkan warna yang diinginkan.

Warna dasar seperti warna  biru dihasilkan dari tumbuhan Indigofera tinctoria. Warna merah dihasilkan dari kayu secang dan mengkudu, warna kuning dihasilkan dari kunyit. 

Sementara itu, warna lain yang juga populer adalah hitam yang dihasilkan dari mencampurkan mengkudu dan Indigofera, dan warna hijau dari campuran Indigofera dan kunyit.

Sumber: https://kemenparekraf.go.id/
Sumber: https://kemenparekraf.go.id/

Mengembangkan Kawasan Toba sebagai daerah pariwisata tentu perlu melibatkan ulos sebagai salah satu warisan bangsa. Semakin banyak orang yang berwisata di DSP Toba, maka semakin besar pula peluang perputaran roda ekonomi untuk masyarakat Toba dan sekitarnya. 

Hal ini juga menjadi peluang bagi para pemudi asli Toba untuk melestarikan budaya pembuatan ulos yang ramah lingkungan. Jika permintaan meningkat karena jumlah wisatawan meningkat, tentu akan banyak pemudi yang lebih tertarik untuk membuat dan melestarikan ulos, Heritage of Toba.

Kisah Pilu Di Balik Pertunjukan Sigale-Gale 

Apabila Anda berkunjung ke Pulau Samosir, salah satu wisata budaya Toba yang tidak boleh dilewatkan adalah pertunjukan Sigale-gale. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun