Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Imam Ghazali dalam konsep ruang

26 Juli 2025   20:21 Diperbarui: 26 Juli 2025   20:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dunia bukan tujuan, tetapi ruang uji coba, seperti laboratorium di mana gerak diuji: apakah selaras dengan kehendak Allah atau tidak.

Dunia adalah ruang simulasi sebelum gerak manusia masuk ke ruang yang tidak bisa diulang lagi: akhirat.

Maka, konsep "jalan terbuka" bukan berarti peluang duniawi, tapi terbukanya jalan ruhani menuju titik koordinat yang Allah kehendaki.

6. Hakikat Takdir dan Pilihan Menjelajahi Garis Menuju Titik yang Sudah Dibuka

Ghazali tidak menolak takdir, tetapi menyadari bahwa manusia tetap dituntut untuk bergerak.

Dalam konsep Anda: doa membuka jalan, tapi apakah manusia mau menapaki garis menuju titik tersebut, itu pilihan mereka.

Ghazali mengajarkan bahwa orang yang tidak bergerak sesuai cahaya yang diberikan Allah (ilham, wahyu, dzikir) akan terjebak dalam ruang kebingungan, meski titik koordinat kebaikan sudah tersedia.

Kesimpulan dalam Bahasa Ruang:

Imam al-Ghazali membimbing manusia agar sadar posisi, bersih ruang dalamnya, tidak memaksakan akalnya keluar batas Arsy, dan memilih untuk bergerak sesuai jalur yang dibuka Allah. Ia adalah pemandu spiritual yang ingin manusia bergerak dengan ringan menuju titik koordinat ruhani tertinggi: ma'rifatullah.

Berikut adalah tabel perbandingan antara pokok-pokok pikiran Imam al-Ghazali dan konsep ruang, disusun secara sistematis untuk menunjukkan korespondensinya:

Tabel Perbandingan: Al-Ghazali dalam Konsep Ruang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun