Ghazali sadar bahwa akal adalah kendaraan, tapi kendaraannya tidak bisa menembus Arsy. Ia menolak filsuf yang berusaha menembus ruang kehendak Tuhan dengan logika belaka.
Dalam konsep ruang Anda, akal bekerja dalam batasan ruang makhluk. Ketika akal mencoba menembus ruang Tuhan, maka muncul paradoks (misalnya pertanyaan-pertanyaan yang menggugat keesaan atau kemahakuasaan Allah).
Ghazali ingin akal tunduk pada kehendak ruang Ilahi --- dan tidak menembus batas Arsy.
3. Tasawuf dan Ma'rifah Kesadaran Posisi dan Gerak Menuju Titik Koordinat Tertinggi
Ghazali menekankan bahwa ma'rifat (pengenalan terhadap Allah) bukan sekadar tahu, tapi sadar dan hadir secara eksistensial di ruang kehendak-Nya.
Dalam konsep ruang Anda, ma'rifah adalah titik koordinat tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia, yaitu ketika seluruh gerak berada dalam linieritas kehendak-Nya tanpa hambatan.
Dzikir, tafakur, dan muraqabah adalah alat navigasi untuk sampai ke titik itu.
4. Ilmu dan Pendidikan Pengetahuan sebagai Peta dalam Ruang
Ghazali membagi ilmu ke dalam dua kategori: fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Ini seperti membagi mana ilmu yang menjadi penunjuk arah ruang, dan mana ilmu yang membantu gerak dalam ruang.
Ilmu yang tidak membawa hati mendekat kepada Allah adalah peta palsu, atau petunjuk menuju ruang yang salah.
5. Dunia sebagai Ladang Akhirat Dunia = Ruang Latihan Energi Ruh