Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen (Panjang): Yang Bersemi dari Jamarat

23 Oktober 2017   20:24 Diperbarui: 25 November 2017   17:53 14064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iyalaah...  itu Teh Yani sahabat Teh Wiwin. Nah Kang Aris dengan Teh Yani itu  sobatan, sobat dalam tanda kutip, malah sobat dalam tanda seru!" kata  Mira sambil terkekeh-kekeh.

Diingatkan begitu muka Aris tampak  memerah. Wiwin sendiri kaget, ia tidak menyangka adiknya seberani itu,  padahal ia sendiri tak pernah berani mengatakan itu kepada Aris. Hanya  memang, Yani sendiri pernah bercerita tentang latar belakang Aris yang  pernah dekat dengannya. Untuk menghindari Aris salah tingkah yang lebih  banyak, Wiwin minta ijin masuk dulu. Di ruangan tamu pemuda itu hanya  ditemani oleh Mira.

Di ruang tamu, Aris tampak tegang. Oleh-oleh  khas pulang haji yang ditawarkan Mira tak segera dicicipi. Pemuda itu  hanya minum satu sloki air zam zam.

"Yang lain dicicipin Kang..."

"Iya De, makasih. Emmm..... De Mira, kakakmu hajian tentu punya banyak foto."

"Maksudnya?"

"De Mira banyak dikirimi foto nggak?"

"Banyak laaah. Kang Aris dikirimin nggak?"

"Justru kakakmu itu pelitnya minta ampun."

"Kang Aris, mungkin Teh Wiwin itu bukannya pelit tapi ..... tapi .... Mmmmm..... "

"Ada apa De?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun