Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen (Panjang): Yang Bersemi dari Jamarat

23 Oktober 2017   20:24 Diperbarui: 25 November 2017   17:53 14064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hmh.... "

"Ya mana Teh Wiwin mau lapor ke Kang Aris, Akang bukan atasannya ...."

Beberapa  jenak pemuda itu memandangi foto yang dipajang. Wajahnya keruh. Baru  beberapa saat lewat Mira menyekaknya dengan mengatakan Kang Aris adalah  "sobat"-nya Yani, kini di depan mata sendiri disuguhi pemandangan yang  membuat dunianya menjadi buram.

"Aku pulang dulu ..... " kata Aris sambil berdiri bergegas keluar.

"Kang Ariiis... mau ke mana?" dari dalam muncul Wiwin sambil membawa bungkusan.

"Aku pulang De Win ... nggak enak badan."

"Oooo..... ini oleh-oleh dari Arab..." kata Wiwin sambil menyorongkan bungkusan dalam kantong keresek hitam.

"Terima kasih, nggak saja ..... Assalaamu'alaikum!"

Tanpa  menunggu jawaban Aris meninggalkan tuan rumah yang masih sedikit  bingung. Wiwin menoleh ke arah Mira. Adiknya tersenyum penuh arti.

"Kenapa Kang Aris?"

"Kena skak mat!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun