Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen (Panjang): Yang Bersemi dari Jamarat

23 Oktober 2017   20:24 Diperbarui: 25 November 2017   17:53 14064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Teteh nggak pernah cerita."

"Takut salah harapan."

"Apa Teh?" Mira mengernyitkan dahi.

"Apanya?"

"Itu tadi kalimat terakhir Teteh .... takut salah apa?"

"Memang Teteh ngomong apa gitu?" Wiwin bingung.

"Wah  sayang tadi tidak aku rekam. Tuh dengarkan Kak Denny, sebenarnya cerita  singkat di Jamarot menjadi impian panjang si Teteh ini."

"Iiiiih apaan si De?"

"Sudah  ... sudah .... jangan berdebat, begini De Mira dan Mbak Wiwin.  Hitung-hitung melihat pesan De Dinar sebagai wasiat, sepertinya apa yang  diharapkan adikku sudah terpenuhi."

"Ooo yang mana?"

"Yang  di rekaman tadi. Kata Dinar semoga kakaknya ini memperoleh isitri yang  cantik, yang shalihah, dan mempunyai adik sepantar dia. Ya sudah klop.  Kriterianya tepat."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun