Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen (Panjang): Yang Bersemi dari Jamarat

23 Oktober 2017   20:24 Diperbarui: 25 November 2017   17:53 14064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala  Wiwin terasa melayang mendengar kata-kata Denny yang begitu jelas.  Untuk beberapa saat ketiganya diam. Setelah bisa menenangkan diri, Wiwin  berbicara.

"Kita belum lama kenal. Baru dua kali ini."

"Nggak  Mbak, bagi saya mengenal calon istri tidak diukur dengan waktu. Tetapi  dengan intensitas doa yang serius. Cukuplah Allah yang memberi isyarat  dengan membuka jalannya. Dan semua isyarat itu bagi Denny telah banyak.  Pertama, ketika Mbak memberikan saya syal di masjidil Harom. Kedua, doa  saya untuk bertemu dan mengembalikan syal terkabul. Ketiga, di Jamarot  saya pernah berjanji, dan Allah tak memberikan aral untuk menghalangi  saya memenuhi janji saya untuk datang ke Majalengka. Keempat, pesan  terakhir Dinar, shalih, cantik, dan punay adik sepantar sudah klop  dengan permintaan Dinar."

"Benar kak Denny, Mira setuju."

"De! Setuju apa?"

"Setuju dilamar. Nanti kita ke orang tua di ruang tamu, diseriusin."

"Ah kamu De, kaya ngerti saja!"

"Aaaah Teteh juga suka ke Kak Denny kan?"

"Tahu dari mana kamu De?" Wiwin benar-benar gemas melihat keterlibatan adiknya.

"Dari  pertanyaan kakak yang ini. Tahu dari mana? Berarti kan Teteh suka. Iya  kan?" kata Mira terkekeh. Muka Wiwin memerah. Denny tertawa melihat  kelucuan kakak adik itu.

"Sudah lah De, jangan ngawur kamu!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun