Tengkurap, duduk, merangkak, dan berjalan, sesuai tahap perkembangan batita yang seharusnya.Â
Kamu bahkan bisa bernyanyi lagu anak-anak yang sederhana: "Cicak-Cicak di Dinding."
Luar biasa rasanya. Jutaan kata tak mampu melukiskan kebahagiaan Bunda kala itu.
Ulang Tahun keduamu dilalui dengan suka cita. Tak pernah terlintas dalam pikiran Bunda, semua akan berubah.
Kamu demam, tubuhmu panas. Sama sekali tidak mau makan.
Berbagai usaha Bunda lakukan agar kamu kembali ceria, tapi semua seakan tak ada hasilnya.
Kamu tak mau berkata-kata lagi. Hanya diam. Terpaku pada satu mainan. Sering melakukan gerakan berputar tanpa tujuan.Â
Hanya mau minum susu. Lidahmu tak mau mengunyah apa pun. Tantrum yang berulang.
Sampai akhirnya, diagnosis Dokter mengubah banyak hal dalam hidup kita. Pervasive Developmental Disorder.
Hancur rasanya Jiwa Raga ini. Tapi aku tak boleh putus asa. Aku terima diagnosis tersebut, mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang gangguan spektrum ini. Terus aku cari dukungan dari keluarga, rekan kerja, tetangga, hingga fokus pada upaya untuk kesembuhanmu, anakku.
Kita mulai terapi.Â