Di tengah riuhnya perayaan Hari Film Nasional 2025 pada Maret lalu, sebuah inisiatif sederhana nan bermakna muncul dari komunitas KOMiK Kompasiana.Â
Apa itu? Yupz, menulis artikel tentang film lalu mengubahnya menjadi donasi. Sebuah medium yang selama ini kita anggap sebagai ekspresi, ternyata bisa menjadi alat bantu yang nyata bagi sesama.
Sebagai Komiker (sebutan untuk anggota KOMiK), saya merasa kegiatan ini bukan sekadar ajakan menulis. Ia adalah bentuk baru dari aktivisme kreatif. Di era banyak konten tanpa arah hilir mudik memenuhi gawai kita, inisiatif ini mengajak kita untuk menulis dengan tujuan.
Uniknya, donasi tersebut disalurkan untuk membantu rumah kucing terlantar dan yayasan yang mengasuh para disabilitas. Dua tempat yang mungkin jarang mendapat sorotan, tapi sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan.
Film sebagai titik temu
Kegiatan charity ini mengambil tema "Sejuta Kisah Satu Indonesia" yang merupakan tema utama dari Hari Film Nasional 2025. Dengan tema ini, Komiker bisa punya banyak inspirasi menulis mulai dari menggali cerita-cerita lokal, nostalgia sinema, hingga kritik terhadap industri film tanah air.Â
Untuk kegiatan ini saya menyumbang satu artikel saja. Maklum, periode pelaksanaan charity berbarengan dengan pekerjaan saya ke luar kota. Jadi sangat sulit bagi saya membagi waktunya.Â
Yang ada dalam benak saya, bagaimana bisa mengikuti dan meramaikan kegiatan charity ini meski dengan satu tulisan saja (yang semoga bermanfaat). Bukan karena uang atau piala, karena memang tidak ditujukan untuk itu, tapi keseriusan hadir dengan pemikiran bahwa (semoga) tulisan saya bisa menjadi jembatan antara dunia digital dan dunia nyata.
Tentunya, sebagai pencinta film Indonesia, saya melihat kegiatan ini sebagai momen reflektif. Kita diajak untuk menulis bukan demi viralitas, tapi demi kontribusi. Setiap artikel yang berhasil dipublikasikan, dikonversi menjadi donasi sebesar Rp5.000.Â
Hasilnya? Sepanjang periode pengumpulan donasi pada 18-25 Maret 2025, terkumpul 13 artikel dengan total donasi ditambah kas KOMiK, sebesar Rp225.000. Donasi tersebut telah disampaikan pada 26 Maret 2025 kepada Penampungan Kucing Terlantar di Tapos Depok dan Wisma Tuna Ganda di Jakarta Timur.
Saya tidak akan menanggapi jumlah donasi yang terkumpul. Karena besar atau kecilnya sangatlah tidak bijak untuk dinilai. Yang terpenting keikhlasan dan dampak nyata yang ditimbulkannya. Meski jika melihat jumlah anggota KOMiK yang aktif, saya berharap artikel yang terkumpul mestinya bisa jauh lebih banyak dari itu.
Baiklah lupakan saja soal jumlah artikel. Saya tergelitik untuk menggali makna kenapa dua tempat itu yang dijadikan pilihan KOMiK untuk donasi.Â