Anak lelakiku, kala itu usianya 2 tahun 3 bulan.
Hatiku merana, terluka, dan berjuta perasaan berkecamuk dalam Jiwa ketika Buah Hatiku didiagnosis Autis.
Dunia terasa runtuh.
Tak pernah kubayangkan, belahan jiwaku, harapan hidupku, harus menderita gangguan spektrum autisme yang tidak aku mengerti.
Masih jelas dalam ingatan, masa kehamilanku yang berjalan lancar tanpa keluhan. 9 bulan 10 hari aku lalui dengan bahagia, sehat, tanpa masalah berarti.Â
Aku masih sanggup pergi ke Singapura, menjalankan tugas dari perusahaan tempatku bekerja. Semua berjalan dengan indah.
Waktu persalinan itu tiba. Dia terlahir normal.Â
Berat badannya 3,1 kg. Panjang tubuhnya 50 cm. Menangis kencang ketika menyapa dunia pertama kali.
Air mata perlahan mengalir di pelupuk mataku. Tangis bahagia Bunda untuk kehadiranmu ke dunia ini, Nak.
Tak ada yang kurang pada fisikmu, kulitmu sehat, dan senyummu manis. Tumbuh seperti bayi pada umumnya.Â