Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca-ulang Patriarki dalam Masyarakat

28 Januari 2023   14:38 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:38 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fatigues of the Campaign in Flanders (1793). Sumber: Wikimedia Commons

Kate Millet (1969), dengan agak provokatif menjelaskan bahwa institusi utama patriarki adalah keluarga yang merupakan cermin dari dan hubungan dengan masyarakat yang lebih luas; unit patriarkal di dalam keseluruhan patriarkal. Sebagai instrumen fundamental dari unit dasar masyarakat patriarkal, keluarga dan perannya bersifat prototip. 

Dalam pemahaman demikian, sebagai agen dari masyarakat yang lebih luas, keluarga tidak hanya meyakinkan anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri, tapi juga betindak sebagai unit dalam pemerintahan negara patriarkal yang mengatur warganya melalui kepala keluarga masing-masing. 

Bahkan, dalam masyarakat patriarkal di mana perempuan termasuk warga negara yang sah, mereka cenderung dikendalikan melalui ‘kesunyian’ dalam keluarga dan hanya mempunyai sedikit hubungan formal dengan negara. Mayoritas hubungan dengan sistem negara sudah diwakili oleh para lelaki. 

Lebih jauh Millet menjelaskan bahwa kontribusi utama keluarga terhadap berlangsungnya struktur patriarki adalah sosialisasi kepada anak-anak (umumnya melalui contoh dan perintah dari orang tua mereka) tentang kewajaran keutamaan laki-laki terutama tentang kategori peran, temperamen, dan sifat. 

Sosialisasi itu kemudian menjadi pemahaman yang seragam dan diperkuat melalui kelompok, sekolah, media, dan tempat belajar lainnya, baik formal maupun informal. 

Mungkin ada sanggahan tentang adanya keseimbangan kekuasaan antara personalitas dari bermacam rumah tangga. Apa yang mesti diingat keseluruhan nilai dan bentuk budaya mendukung kekuasaan laki-laki dalam segala medan kehidupan di luar rumah.

Relasi patriarkal dalam pekerjaan ber-upah. Kunci utama relasi patriarkal dalam pekerjaan ber-upah adalah penutupan akses oleh laki-laki bagi perempuan. Hal itu melibatkan dijauhkannya perempuan dari pekerjaan ber-upah atau pemisahan kerja-kerja perempuan di dalamnya. 

  Women in steel work (1914). Sumber: UBC Library/Wikimedia Commons
  Women in steel work (1914). Sumber: UBC Library/Wikimedia Commons

Kondisi itu menyebabkan penurunan nilai kerja perempuan dan upah rendah bagi mereka. Ini menjadi fakta sosial dengan dampak  nyata, tidak hanya bagi perempuan di lingkungan kerja, tetapi juga di wilayah lain termasuk ruang domestik serta aspek lain dalam relasi gender. Laki-laki, sebagai the excluder dan devaluer, sedangkan perempuan adalah the excluded dan devalued. 

Dalam masyarakat kapitalis-industrialis, aspek konkrit dari relasi patriarkal adalah pembagian pekerjaan. Pembagian pekerjaan mempunyai beberapa bentuk baik secara vertikal dan horisontal dan antara full-time dan part-time. 

Dalam level hirarki vertikal dan horisontal, misalnya, perempuan seringkali dikategorikan sebagai "subjek yang kurang mempunyai skill" dibandingkan laki-laki. Pembedaan antara kerja full-time dan part-time membuat perbedaan jumlah perlindungan legal yang diberikan kepada para pekerja perempuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun