Mohon tunggu...
Dedy Pratama
Dedy Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang yang akan terus belajar dari hikmah dan pengalaman kehidupan

Aku hanya bagian dari kisah serial puzzle kehidupan. Terus belajar dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Kurnia, Perawat di Ujung Tanduk

12 April 2020   10:47 Diperbarui: 13 April 2020   19:49 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay/Engin Akyurt

"Pak, nek kenek virus iku iso mati kah?" ibunya bertanya kembali.
"Pak, kalau kena virus itu bisa mati ya?"

"Hus, ngomong opo to bu." Kelit suaminya.

Ilustrasi Seorang Ibu Berdoa (dok. istimewa)
Ilustrasi Seorang Ibu Berdoa (dok. istimewa)
Keesokan pagi, selepas sholat subuh. Seseorang menelpon. Menginformasikan bahwa Kurnia sedang sakit. Orang itu meminta, agar mereka tidak menjenguknya sementara waktu.

"Onok opo pak?" Sahut istrinya yang sedari tadi menguping pembicaraan.
"Ada apa pak?"

"Kurnia loro bu."
"Kurnia sakit bu."

"Astaghfirullahaladzim, Kurnia kenopo pak." Ibunya yang kaget mendengar anaknya sakit, tiba-tiba tak sadarkan diri.

Suaminya yang sontak terkaget. Kemudian berusaha sebisa mungkin.

Beberapa jam setelah telepon itu. Warga sekitar telah beramai-ramai berkumpul di depan bibir jalan. Ibunya yang masih menggunakan mukena putih dan bersih duduk di depan pintu. Memandang jalan, dengan keadaan pasrah.

Desir angin berhembus, meniup air mata yang tak kunjung mengering. Mukena putih itu kini basah berliang air mata. Ia hanya menatap tak berdaya. Suaminya memeluk erat sambil menahan tangis.

"Sabar bu. Sabar..." Suaminya terus memeluknya.

"Anak'e pak... Anak'e. Duh Gusti."
"Anaknya pak.. anaknya. Ya Tuhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun