Mohon tunggu...
Davina Nuaimah
Davina Nuaimah Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Ponorogo 2024

Hobi menanam adalah kegiatan merawat dan menumbuhkan berbagai jenis tanaman, baik bunga, sayuran, maupun tanaman hias. Dalam hobi ini, ada rasa senang saat melihat tanaman tumbuh dari kecil hingga berkembang. Selain membuat lingkungan lebih hijau dan segar, menanam juga memberi ketenangan, mengurangi stres, serta menghadirkan kepuasan tersendiri ketika hasilnya bisa dinikmati, entah berupa keindahan bunga atau panen sayuran segar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas menumpuk, Mental Drop: "Psikologi Pendidikan di Era Multitasking"

7 September 2025   21:24 Diperbarui: 7 September 2025   21:28 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain menurunkan konsentrasi dan prestasi akademik, multitasking juga memiliki konsekuensi serius pada aspek psikologis mahasiswa. Tekanan untuk menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan sering kali menimbulkan beban mental yang berat. Beberapa dampak psikologis yang umum dialami mahasiswa akibat multitasking adalah sebagai berikut:

1. Stres Akademik yang Meningkat

Mahasiswa yang terus-menerus membagi perhatian antara tugas kuliah, pekerjaan paruh waktu, serta aktivitas digital, mengalami peningkatan stres akademik. Rasa terkejar-kejar oleh deadline, ditambah distraksi dari media sosial, membuat pikiran mahasiswa sulit tenang. Studi yang dilakukan oleh Misra & McKean (2000) menunjukkan bahwa stres akademik berhubungan dengan rendahnya performa akademik dan meningkatnya kecemasan.

2. Kelelahan Mental (Mental Fatigue)

Multitasking menguras energi kognitif lebih cepat karena otak harus berganti fokus secara berulang. Mahasiswa sering mengeluhkan rasa lelah meskipun secara fisik tidak banyak bergerak. Kondisi ini disebut mental fatigue, yang ditandai dengan sulit berpikir jernih, cepat merasa bosan, dan menurunnya motivasi belajar.

3. Menurunnya Kesejahteraan Subjektif (Subjective Well-Being)

Mahasiswa yang terbiasa multitasking berlebihan melaporkan tingkat kebahagiaan lebih rendah. Hal ini karena multitasking sering menciptakan rasa "selalu sibuk" tanpa kepuasan nyata. Penelitian oleh Junco (2012) menemukan bahwa mahasiswa yang sering multitasking dengan media digital cenderung merasa tidak puas dengan pencapaian akademiknya, sehingga kesejahteraan psikologis mereka menurun.

4. Kecemasan dan Overthinking

Kebiasaan mengerjakan banyak tugas dalam waktu singkat menimbulkan rasa cemas berlebihan. Mahasiswa sering merasa takut ada tugas yang tertinggal, atau hasil pekerjaannya tidak maksimal. Kondisi ini bisa berkembang menjadi overthinking, di mana mahasiswa terus-menerus memikirkan kekurangan dirinya dalam belajar.

5. Risiko Depresi Ringan hingga Sedang

Tekanan multitasking dalam jangka panjang bisa menyebabkan kelelahan emosional dan rasa putus asa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beban akademik yang berlapis ditambah dengan multitasking digital meningkatkan risiko gejala depresi, seperti kehilangan minat belajar, mudah marah, hingga perasaan tidak berdaya (Fawzy & Hamed, 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun