Mohon tunggu...
Davina Nuaimah
Davina Nuaimah Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Ponorogo 2024

Hobi menanam adalah kegiatan merawat dan menumbuhkan berbagai jenis tanaman, baik bunga, sayuran, maupun tanaman hias. Dalam hobi ini, ada rasa senang saat melihat tanaman tumbuh dari kecil hingga berkembang. Selain membuat lingkungan lebih hijau dan segar, menanam juga memberi ketenangan, mengurangi stres, serta menghadirkan kepuasan tersendiri ketika hasilnya bisa dinikmati, entah berupa keindahan bunga atau panen sayuran segar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas menumpuk, Mental Drop: "Psikologi Pendidikan di Era Multitasking"

7 September 2025   21:24 Diperbarui: 7 September 2025   21:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

serta rentan mengalami kelelahan mental dan stres.

Beberapa penelitian juga menegaskan bahwa multitasking, terutama dengan media digital, lebih banyak berdampak negatif daripada positif terhadap proses belajar. Junco & Cotten (2012), misalnya, menemukan bahwa mahasiswa yang sering menggunakan media sosial saat belajar memiliki prestasi akademik yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa multitasking dalam pendidikan tidak selalu sejalan dengan efektivitas belajar, bahkan bisa menjadi sumber hambatan kognitif dan emosional.

Dengan demikian, dalam kajian psikologi pendidikan, multitasking dipahami bukan sekadar sebagai "kemampuan mengerjakan banyak hal sekaligus", melainkan sebagai fenomena psikologis yang dapat memengaruhi konsentrasi, memori, produktivitas, dan kesehatan mental mahasiswa.

Banyak mahasiswa memiliki persepsi bahwa multitasking adalah tanda kecerdikan dan efisiensi. Misalnya, ada anggapan bahwa membuka media sosial saat kuliah daring dapat membantu mengurangi kebosanan, atau mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik bisa meningkatkan konsentrasi. Dalam survei yang dilakukan di beberapa kampus, mayoritas mahasiswa mengaku terbiasa melakukan multitasking saat perkuliahan, baik berupa aktivitas akademik (mencatat sambil mencari sumber online) maupun non-akademik (membalas pesan, membuka Instagram, atau menonton video).

Namun, persepsi positif tersebut tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Penelitian menunjukkan bahwa multitasking akademik seringkali menurunkan efektivitas belajar. Hal ini karena otak tidak benar-benar mengerjakan dua tugas sekaligus, melainkan bergantian dengan sangat cepat (switching attention). Akibatnya, pemahaman materi kuliah menjadi dangkal dan daya ingat jangka panjang berkurang.

Dampak Akademik dari Multitasking

Penurunan Konsentrasi, Mahasiswa yang melakukan multitasking saat kuliah daring atau tatap muka cenderung lebih sulit fokus. Setiap notifikasi atau aktivitas non-akademik yang menyela proses belajar dapat mengurangi kedalaman pemahaman.

Pemahaman Materi Berkurang, Beberapa studi, seperti yang dilakukan oleh Junco & Cotten (2012), menemukan bahwa mahasiswa yang sering melakukan multitasking dengan media digital memiliki prestasi akademik yang lebih rendah. Mereka mengingat lebih sedikit informasi dan kurang mampu mengaitkan konsep secara mendalam.

Produktivitas Semu, Multitasking sering menimbulkan ilusi produktivitas. Mahasiswa merasa sibuk dan "menghasilkan banyak hal", padahal kualitas pekerjaan menurun. Misalnya, laporan yang dikerjakan sambil membuka banyak aplikasi cenderung memiliki lebih banyak kesalahan.

Dampak pada Prestasi Akademik, Penelitian di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia menunjukkan bahwa multitasking selama kuliah daring berdampak pada menurunnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Hal ini terkait langsung dengan menurunnya fokus, meningkatnya prokrastinasi, dan menurunnya kemampuan menyelesaikan tugas secara tuntas.

Dampak Psikologis Multitasking pada Mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun