Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jessica dan Dua Kisah Pembunuhan

23 Oktober 2016   23:11 Diperbarui: 24 Oktober 2016   11:26 5644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessica Kumala Wongso (Tribunnew.com)

Dalam pembelaannya itu Vail antaralain mengajukan argumen ketiadaan motif membunuh dari Aaron Stampler, tetapi ketika ia menemukan sebuah video di rumah Pastor Richard Rushman dan memontonnya, Vail sangat terkejut. Video itu membuktikan adanya motif Aaron Stampler untuk membunuh sang Pastor.

Video itu berisi kejahatan seksual (sexual abuse) yang dilakukan oleh Pastor Richard Rushman terhadap tiga orang anak altarnya, yaitu Aaron Stampler, seorang teman laki-lakinya, dan seorang teman perempuannya yang bernama Linda. Pastor itu menyuruh mereka melakukan adegan seks dan merekamnya.

Linda juga kemudian ditemukan tewas dibunuh.

Martin Vail datang ke sel tahanan Aaron Stampler dan memarahinya habis-habisan, karena telah menyembunyikan fakta tersebut, yang jika diketahui Jaksa, ia bisa dikirim ke penjara untuk dihukum mati.

Ketika dimarahi itulah, tiba-tiba perilaku Aaron berubah 180 derajat, dari seorang anak remaja yang sangat lugu, penakut, yang bicaranya selalu tergagap-gagap, menjadi seorang laki-laki yang beringas, suaranya berubah tegas dan kasar. Ia memaki-maki,  dan kemudian memukul Vail beberapa kali.

Sosok Aaron Stampler yang tiba-tiba berubah karakternya itu, mengaku bernama Roy. Roy mengatakan, ialah yang membunuh Pastor, demi membela Aaron Stampler yang ditindas secara seksual oleh Pastor.

Tentu saja, Vail sangat terkejut. Kebetulan sekali peristiwa itu disaksikan pula oleh Molly Arrington (Frances McDormand), psikiater yang disewa Vail untuk memeriksa kondisi kejiwaan Aaron Stampler.

Dari hasil analisisnya terhadap kondisi kejiwaan Aaron Stampler, Molly Arrington membuat kesimpulan bahwa Aaron Stampler menderita kelainan jiwa, yaitu berkepribadian ganda. Saat menjadi Aaron Stampler ia adalah seorang pemuda yang naif, tetapi jika berubah menjadi Roy, ia menjadi pemuda yang jahat, yang tidak segan-segan membunuh demi membela sisi kepribadiannya yang lain: Aaron Stampler.

Dengan hasil temuan Psikiater Arrington itu, di Pengadilan, Martin Vail meminta Hakim membebaskan Aaron Stampler, karena terdakwa menderita kelainan jiwa, yaitu berkepribadian ganda.

Tentu saja Jaksa Janet Venable tidak terima, dia mengajukan keberatan, karena tidak percaya Aaron Stampler menderita gangguan jiwa. Ia yakin itu hanyalah akal-akalan pihak pengacara untuk membebaskan kliennya karena sudah terbongkar motif pembunuhan kliennya dengan adanya bukti video tersebut.

Saat Jaksa terus berbicara semakin memojokkan Aaron, tiba-tiba sisi kepribadian Roy muncul lagi pada diri Aaron, ia langsung memaki dan menyerang Jaksa. Leher Jaksa Janet Venable pun dicekik kuat-kuat dari belakang. Untungnya Vail dan pihak keamanan Pengadilan bertindak cepat, dengan berhasil membebaskan Jaksa dari serangan Roy itu. Roy atau Aaron Stampler langsung dibawa kembali ke sel tahanannya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun