Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jessica dan Dua Kisah Pembunuhan

23 Oktober 2016   23:11 Diperbarui: 24 Oktober 2016   11:26 5644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessica Kumala Wongso (Tribunnew.com)

(Peringatan: kepada mereka yang bermaksud menonton film “Primal Fear” ini, tulisan selanjutnya mengandung spoiler!).

Martin Vail mendatangi sel tahanan Aaron Stampler, duduk bersamanya di sel itu, bertanya tentang keadaannya. Aaron menjawab kepalanya sakit.

“Apakah kamu tidak ingat kejadian barusan?” tanya Martin Vail.

Aaron menjawab sambil menggeleng kepalanya: “Tidak, loss time again.

Lalu Vail berkata sambil tersenyum, “Saya mendapat kabar baik. Mereka setuju untuk menghentikan sidang. Mereka akan mengirimmu ke rumah sakit untuk mendapat bantuan yang kau butuhkan. Kemungkinan besar, kau akan segera dikeluarkan.”  

Aaron sangat senang, ia berterima kasih sekali kepada Vail, dia bilang, ia tahu ketika Vail pertama kali datang ke selnya, Vail akan membebaskannya. Mereka berdua pun berpelukan.

Sebelum Vail meninggalkan sel itu, Aaron berkata kepadanya, “Mr. Vail, maukah kau menyampaikan maafku kepada Miss Venable? Aku harap lehernya baik-baik saja.”

Vail mengangguk, dan berjalan pergi.

Baru beberapa langkah, ia berhenti. Ia baru sadar ada sesuatu yang salah, lalu berbalik kembali kepada Aaron.

Katanya kepada Aaron, “Kau tadi bilang, kau tidak ingat, kau black out. Bagaimana kau bisa tahu mengenai lehernya?”

Sejenak Aaaron terdiam, kemudian tertawa, dan bertepuk tangan, sambil berkata: “Well, bagus buatmu, Marty. Tadinya, akan kubiarkan, kau tampak bahagia. Tapi, sebenarnya, aku senang kau tahu, karena ingin kuberitahu. Aku cuma tidak pasti, kau ingin dengar dari siapa: Aaron atau Roy, Roy atau Aaron.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun