Mohon tunggu...
Garinps
Garinps Mohon Tunggu... Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Pembelajar sejati yang haus akan ilmu di bidang Lingkungan, Kesehatan, IPTEK, Internet, dan Seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia di Ujung Jemari

7 Maret 2025   20:39 Diperbarui: 7 Maret 2025   20:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

majas hidup dalam setetesnya---

kehidupan yang sederhana, namun penuh rahmat.

Aku meneguknya perlahan,

dan dunia terasa lunak,

seperti tanah basah usai hujan reda,

mengajarkan bahwa cukup adalah puisi terindah.

Senyum anak kecil melompat di mataku,

polos bagai matahari yang lupa awan,

gigi mungilnya menyanyi tanpa beban,

menggenggam angin dengan tangan kecilnya.

Lalu, ada keriput tua yang tersenyum diam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun