Mohon tunggu...
N. Alam Pratama
N. Alam Pratama Mohon Tunggu... Lingkar Ide

Penikmat musik, anime dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Sandingkala

6 Mei 2025   18:44 Diperbarui: 6 Mei 2025   18:55 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengintip neraka dari celah

Jendela kamar; tujuh kupu kupu patah

Sayapnya, jatuh menempuh hancur.

Warna merah bunga mawar gugur,

Menghambur mahkotanya jadi arang

Di atas tungku nyawa yang gersang.

Di kaca hitam, wajah muram bersemayam;

Tubuhnya dibubuhi tinta biru hitam,

Dan puluhan luka sayat menjalar

Seperti kumpulan anak ular di belukar.

Matanya telaga berlumut resah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun